Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Possitive Thinking



Berprasangka baik itu wajar,tetapi prasangka baik itu lebih baik. Hendaknya kita berprasangka baik ke Allah SWT. karena Allah akan memberikan apa yang hambanya inginkan jika hambanya tersebut berprasangka baik kepada Allah SWT. Seperti hadist Qutsi berikut :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Artinya : “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku”

Arti dari Hadist Qutsi di atas adalah jika jika kita berprasangka baik kepada Allah. Maka, Allah itu sama dengan prasangka kita. Maksudnya Allah akan memberikan kebaikan kepada kita jika kita berprasangka baik kepada Allah. Dan Allah akan memberikan keburukan kepada kita jika kita berprasangka buruk kepada Allah.


Jadi berprasangka baiklahkepada Allah, karena Allah tidak membebani seseorang  melainkan sesuai dengan kesanggupannya yang sesuai dengan Firman Allah (QS. Al-Baqarah : 286) :

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

Artinya :”Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya”

Tidak hanya kepada Allah saja kita harus berprasangka baik, kepada sesama manusia pun kita harus berprasangka baik. Kita tidak boleh berprasangka jelak kepada siapapun meskipun prasangka itu benar.


Oleh karena itu kita harus berprasangka baik kepada sesama kita agar kita tidak senantiasa berhusnu dzon kepada orang lain.


oleh :M. Syahid Sayuda