BANGKIT
Ujian bukanlah alasan engkau untuk
lemah, tetapi hal tersebutlah yang menjadi alasan untuk selalu tegar dan sabar
menghadapinya. Jangan mencoba untuk menyerah dan jangan menyerah untuk mencoba
teruslah berusaha dan berdoa, percayalah Allah SWT selalu ada di manapun kita
berada, jalani hidup dengan usaha dan doa dan kita juga harus yakin bahwa restu
orang tua mampu membawa kita untuk bergegas menjadi orang yang sukses
************
Semenjak kepergian ibuku, aku harus berhenti dari pesantren untuk menetap
di rumah, sedang pendidikan formalku, aku harus melanjutkan ke jenjang
mahasiswa untuk mewujudkan cita-citaku, usaha demi usaha terus kulakukan dengan
diiringi doa akhirnya aku lolos di universitas di kota Surabaya, dengan
beasiswa hari itu aku hari pertama aku harus masuk kuliah aku minta restu pada
Kakek dan Nenekku.
“Kakek Nenek
Sinta berangkat kuliah dulu ya... doakan Shinta, semoga dihari pertama Sinta
kuliah, Sinta mendapat ilmu yang bermanfaat”
“Baiklah
nak, semoga apa yang kau inginkan segera tercapai, aku selalu mendoakanmu di
sini”. Dengan erat aku langsung memeluk Nenek dan Kakekku. Air mataku jatuh
teringat seandainya Ibuku masih hidup mungkin aku akan sedikit bahagia
bersamanya.
“Oh tuhan,
aku sangat merindukan Ibuku” Setelah
berpamitan pada mereka aku bergegas menuju pemakaman ibuku, di pemakaman Ibuku
aku tak sanggup membendung air mataku Ibu aku sangat merindukanmu.
“Ibu....
maafkan Sinta, Sinta belum bisa membahagiakan
Ibu selama ini, Ibu Sinta merindukan pelukan Ibu, restui Sinta Bu Sinta
berjanji akan menjadi anak yang baik buat Ibu.
Dengan mata
yang sedikit lebam, samar-samar kulihat Pamanku di pintu gerbang masuk
pemakaman, dan Paman menghampiriku” Sinta, sudah lamakah kamu disini” sapa
Paman denga lembut.
“Iya paman, Sinta mau berangkat
kuliah tapi sek mampir kepemakaman ibu”. “Loh... Sinta kuliah tah ,
kuliah dimana kok Paman gak tau...?” tanya Paman padaku
“Di Universitas Surabaya paman,
sekarang hari pertama Sinta masuk”.
“Yaudah
Sinta tunggu Paman nanti Paman antar Sinta ke kampus, tapi janji usap air
matamu, masak udah besar nangis mulu hem.... “ ejek paman sambil berusaha
menghiburku yang tampak sedih. Sesampainya di kampus, aku memasuki ruanganku,
entahlah mengapa semua orang melihatku aneh, tapi hatiku masih tetap satu
keyakinan, disisi lain aku teringat wajah ibu. Oh Tuhan, mengapa engkau
mengambil ibuku disaat ibuku telah berubah, aku merindukan kasih sayangnya.
20 Februari 2018
Hampir enam bulan aku hidup di rumah
dengan tanpa ibu. Namun, aku harus selalu tegar menjalani hidup sendiri karena
faktor ekonomi, selain aku harus belajar mengejar cita-citaku aku bekerja di
sebuah restoran kecil tepat di depan pabrik tempat ibuku bekerja dulu, aku
harus tegar demi cita-citaku, di samping harus belajar mengejar cita-citaku,
aku juga bekerja untuk biaya hidupku... ya itulah aku.
15 Desember 2019
Waktu itu aku memasuki Semester 3,
mejadi mahasiswa ternyata tak pernah membuatku bosan. Namun, satu yang
membuatku sedih yaitu aku selalu teringat wajah ibuku saat aku belajar. Oh
Tuhan, seandainya ibuku masih hidup, mungkin aku peluk dia sekarang dengan
erat. Ya sudahlah ini sudah takdirku, aku percaya rencana sang Khalik lebih indah
dari pada rencana mahluknya.
Tiba-tiba hp
ku berdering, ternyata nenek menghubungiku.
“Halo, Assalamualaikum. Apa benar ini
Sinta?”
“Ya benar ini saya sendiri, ini
dengan siapa?”
“ini nenekmu nak, nenek minta tolonga
padamu bisakan?”
“Iya nek minta tolong apa...?”
“Mulai hari
ini kamu bisa kan tinggal di rumah nenek bantuin nenek supaya kamu gak
susah-susah kerja, lagian kan kamu masih kuliah. Jadi, jangan kerja dulu, cukup
bantu nenek jaga usaha nenek aja supaya waktu kamu tidak terlalu padat dengan
pekerjaanmu”.
Sejenak ku
terdiam dengan perkataan nenek, di sisi lain aku ingin mandiri dengan
pekerjaanku. Namun, di sisi lain pula aku tak mungkin menolak permintaan nenek
karena dialah yang selalu membantuku saat aku sedang susah, akhirnya aku
menjawab.
“Emmm.... iya nek Sinta bisa bantu
nenek terima kasih ya nek..”
“Yaudah kalo gitu, kamu langsung
kesini ya nak...!”
“Iya nek Sinta akan langsuung kesana”
Sejak hari
itu aku tinggal di rumah nenek dan membantu menjaga usaha nenek......
Tunggu
episode berikutnya J :.......
Oleh : Sholeh (LDL) (kls 3 SMAGI & 2 Madin)