Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENJADI SANTRI HARUS EKSIS


 MENJADI SANTRI HARUS EKSIS 

Sebagaimana yang sudah tersebar, makna santri jika dipandang secara logika adalah seorang tahanan yang ada di sebuah penjara {pondok pesantren} yang hidupnya tidak bebas ditambah harus mematuhi peraturan dan makan dengan seadanya. Kita sebagai santri dituntut supaya tidak berkecil hati hanya dengan kendala makan terbatas, hidup tidak bebas. jangan jadikan  keterbatasan menjadi penghalang bagi kita untuk sukses. Keterbatasan yang harus kita geluti adalah Keterbatasan Ilmu dan Akhlak. Ilmu dan akhlak harus beriringan berjalan. Menjadi santri berarti harus meningkatkan dirinya dengan semangat belajar dan membaca dari keterbatasan ilmu, akhlak, dan pengalaman, supaya menjadi kesempurnaan yang mendekatkan kepada kesuksesan dan kebahagiaan. 

    Eksistensi yang harus kita kuatkan adalah eksistensi belajar, membaca, dan memahami serta diskusi. Semua hal tersebut merupakan corong utama suapaya keterbatasan ilmu kita ditutupi dengan kesempurnaan adab, pengalaman, dan paham agama. 

    Kesengsaraan santri sekarang akan menjadi bukti nyata kebahagiaan dan kesuksesan esok ketika beranjak dewasa dan menua.

    Kita patut bersyukur, ditaqdirkan sebagai Santri yang didalamnya terdapat banyak ilmu sehingga dapat dipahamkan mengenai Agama. 

Sebagaimana Hadist berikut :

Dari Muawiyah Nabi SAW bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

Artinya: Barangsiapa yang Allah kehendaki baik, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).


     KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan contoh santri yang eksistensinya tinggi sehingga ditaqdirkan menjadi presiden dan bahkan menjadi corong atau panutan bagi semua kalangan. 

    Tentu, capaian yang telah diberikan oleh Gus Dur atas dirinya tidak semudah membalikkan tangan. Beliau berjuang dan sangat eksis dalam mencari ilmu. 

    Gus dur kecil sebelum mengenyam Pendidikan di pondok pesantren, Gus Dur belajar di Jakarta, masuk ke SD KRIS lalu pindah ke SD Matraman Perwari. Gus dur lalu melanjutkan ke pondok Pesantren yang di asuh oleh K.H. Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak Pesantren Tegalrejo dan juga pernah nyantri di pondok Pesantren Tambakberas di Jombang. Setelah itu Wahid menerima beasiswa dari Kementrian Agama untuk belajar Studi Islam di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Di Mesir cucu dari pendiri NU ini juga bekerja di Kedutaan Besar Indonesia. Lalu pada pertengahan orde baru Gus Dur terpilih menjadi Ketua PBNU hingga terpilih lagi dan ini terulang dua kali. Pada waktu lengsernya B.J Habiebi Gus Dur pun terpilih sebagai presiden yang didampingi oleh wakilnya yakni Megawati.

Ini membuktikan eksistensi santri yang tidak hanya mengandalkan Pendidikan akan tetapi juga menerapkan prinsip moral dalam kehidupan. Wallahu A’lam

1 komentar untuk " MENJADI SANTRI HARUS EKSIS "