Ketika Rasulullah Menegur Usamah bin Zaid: Nilai Nyawa Seorang yang Mengucap Syahadat
ROUBINONLINE.COM – KADEMANGAN.
Dalam suatu peperangan, Rasulullah ﷺ mengutus Usamah bin Zaid untuk memerangi musuh-musuh Allah, yakni suku Juhainah dari marga Huraqah. Mereka digempur pada waktu pagi hingga Usamah dan orang-orang Anshar berhasil mengalahkannya. Lantas tibalah mereka mengejar seorang musuh yang kuat perlawannya. Ia dikepung, dan ketika hendak dikalahkan, musuh itu berseru dengan ucapan “Laa ilaaha illallah.”
Orang-orang Anshar yang mendengarnya segera menahan pedang mereka, tetapi Usamah bin Zaid tetap membunuhnya. Hal ini kemudian menjadi persoalan: apakah mereka pantas dibunuh atau tidak, karena telah mengucapkan Laa ilaaha illallah. Sampailah kabar itu kepada Rasulullah ﷺ. Beliau pun memanggil Usamah bin Zai
“Apakah engkau membunuh orang yang telah menyatakan Laa ilaaha illallah
Usamah menjawab, “Ya, wahai Rasulullah, tetapi ia telah membunuh Fulan bin Fulan,” sebutnya satu per satu nama orang yang telah dibunuh
Usamah menambahkan, “Ia hanya mengucapkan Laa ilaaha illallah untuk melindungi dirinya. Ia takut pada kilatan pedangku.
Rasulullah ﷺ bersabda
“Apa yang akan kau pertanggungjawabkan dengan kalimat itu di akhirat kelak
Usamah berkata, “Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan Allah atas perbuatan
Namun Rasulullah kembali bersabda
“Apa yang akan kau pertanggungjawabkan dengan kalimat itu
Mendengar kalimat itu diulang-ulang, Usamah sangat sedih dan menyesal. Bahkan, ia berkata, “Seandainya aku belum masuk Islam saat itu, tentu lebih baik bagi
Meskipun akhirnya Rasulullah ﷺ memintakan ampun untuk Usamah, namun peristiwa ini menjadi pelajaran berharga baginya agar tidak bermain-main dengan ucapan Laa ilaaha illalla
Satu pelajaran penting dari peristiwa ini adalah bahwa Islam tidak menilai hati seseorang — karena hati tidak dapat dilihat — tetapi menilai dari ucapan lisannya. Itulah yang menjadi tolak ukur apakah seseorang pantas diampuni atau tida
Walaupun alasannya untuk membela diri karena takut pada pedang Usamah, Rasulullah ﷺ tidak membenarkan tindakan itu dan tetap menghormati jiwa yang telah mengucapkan Laa ilaaha illalla
Dari prinsip-prinsip yang beliau ajarkan, sikap pemaaf adalah yang utama. Penumpahan darah terhadap orang yang telah menyeru Laa ilaaha illallah, dengan alasan apa pun, tidak dapat dibenarkan.
Posting Komentar untuk "Ketika Rasulullah Menegur Usamah bin Zaid: Nilai Nyawa Seorang yang Mengucap Syahadat"