Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Hadiri Walimah Ursy Menurut Kitab Kuning: Fardhu ‘Ain atau Sunnah?

ROUBIN ONLINE.COM – KADEMANGAN.  
Walimah Ursy atau pesta pernikahan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh banyak masyarakat, termasuk umat Islam. Walimah Ursy adalah sebuah bentuk rasa syukur yang diekspresikan dengan kebahagiaan. Dalam konteks Islam, Walimah Ursy memiliki makna yang penting, baik dari sisi sosial, agama, maupun etika. 

Pembahasan kali ini akan mengulas seputar hukum menghadiri Walimah Ursy (pesta pernikahan) menurut perspektif Islam, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menghadiri acara tersebut.

Secara umum, hukum menghadiri Walimah Ursy dalam Islam adalah wajib, jika undangan tersebut disampaikan oleh orang yang berkepentingan dan acara yang diselenggarakan sesuai dengan syariat Islam.

Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دُعِيَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْوَلِيْمَةِ فَلْيَأْتِهَا

“Jika kalian diundang ke walimah (pesta pernikahan), maka hadirilah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan penjelasan hadis ini dalam kitab Manarul Qari jilid 4, halaman: 119 adalah sebagai berikut:

معنى الحديث: يقول صلى الله عليه وسلم إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها أي إذا دعاه أحد المسلمين إلى طعام عرس فليجب دعوته كما جاء عن ابن عمر رضي الله عنهما إذا دعي أحدكم إلى وليمة عرس فليجب أخرجه مسلمفقه الحديث: دل هذا الحديث على وجوب إجابة الدعوة لوليمة العرس خاصة

Artinya: Makna hadis di atas adalah apabila salah seorang di antara kalian diundang untuk menghadiri walimah urs, maka hadirilah undangannya berdasarkan hadis riwayat Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda ‘apabila kalian diundang menghadiri walimah urs, maka datangilah’.

Syekh Zakariya Al-Ansari menyatakan wajib untuk menghadiri walimah ursy:
والإجابة لعرس فرض عين ولغيره سنة   

Artinya: Menghadiri undangan walimah pernikahan adalah fardu ‘ain, sedangkan menghadiri undangan walimah yang lain adalah sunnah. 
(Syekh Zakaria al-Anshari, Fath al-Wahab, juz 2, halaman: 104)

Sebagian ulama berbeda pendapat terkait status hukum menghadiri walimah ‘urs. Dalam syarah Muslim karya Nawawi 9/570 dijelaskan: 

قوله صلى الله عليه وسلم: إذا دعي أحدكم إلى الوليمة فليأتها فيه الأمر بحضورها ولا خلاف في أنه مأمور به، ولكن هل هو أمر إيجاب أو ندب؟ فيه خلاف الأصح في مذهبنا أنه فرض عين على كل من دعي لكن يسقط بأعذار سنذكرها إن شاء الله تعالى 

Artinya: Sabda Rasulullah yang berbunyi “apabila salah satu dari kalian diundang walimah, maka datangilah” itu mengandung perintah untuk menghadirinya dan para ulama tidak ada perbedaan pendapat dalam hal ini, hanya saja pertanyaannya, apakah perintah wajib atau sunnah?, terdapat perbedaan pendapat, namun pendapat yang paling sahih dalam madzhab Syafi’i adalah wajib (fardu ain) menghadirinya bagi orang yang diundang, akan tetapi hukumnya akan gugur sebab adanya udzur.
 
Pemahaman hadis ini adalah kewajiban menghadiri undangan walimah ursy saja. Oleh karena itu, hukum menghadiri walimah memiliki perbedaan pendapat, khusus walimah ‘urs (perayaan pernikahan) dalam sudut pandang mazhab Syafi’i itu hukumnya wajib ain, fardhu kifayah, sunnah. Namun pendapat paling sahih dan disepakati mayoritas ulama mazhab Syafi’i hukumnya adalah wajib menghadiri walimah ‘urs, kecuali memang ada udzur yang sebaiknya disampaikan kepada pihak pengundang atau sohibul hajat.


Dari keterangan di atas, kemudian oleh para ulama madzhab Syafi’i dijadikan pijakan dalam mengambil sebuah kesimpulan hukum, bahwa menghadiri walimah ‘urs itu ada yang berpendapat hukumnya wajib ain, fadhu kifayah, sunnah. Namun pendapat paling sahih dalam madzhab Syafi'i berpendapat wajib. 

Posting Komentar untuk "Hukum Hadiri Walimah Ursy Menurut Kitab Kuning: Fardhu ‘Ain atau Sunnah?"