Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Indah Dari Asma'ul Husna الرّحمن الرَّحْيم

ROUBIN ONLINE.COM - KADEMANGAN. 
Dalam kehidupan yang penuh tantangan, kasih sayang adalah cahaya yang menuntun hati. Di antara 99 nama indah Allah SWT, Ar-Rahman dan Ar-Rahim menjadi simbol cinta dan kepedulian-Nya yang tak terbatas. Kasih sayang yang sempurna mengalir tanpa pamrih diberikan kepada siapa pun, kapan pun, tanpa membeda-bedakan.

Nama Allah Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang) menggambarkan kasih sayang Allah yang sempurna Serta meliputi seluruh makhluk tanpa batas. Kasih sayang ini tidak hanya diberikan kepada yang layak menerimanya, tetapi juga kepada yang sedang lalai atau bahkan durhaka.

Allah SWT tidak hanya mencintai, tetapi juga menolong, mengampuni, dan memudahkan hamba-Nya dalam memenuhi kebutuhan mereka. Hamba yang meneladani sifat kasih ini akan memiliki empati tinggi, tidak mudah merendahkan orang lain, serta berupaya membantu sesama dengan tulus.

Pentingnya memahami sifat kasih ini terletak pada bagaimana seorang hamba menyikapi kesalahan orang lain dengan nasihat bukan permusuhan, memberikan bantuan dengan ikhlas baik dalam bentuk nasihat maupun harta.

Mari bersama menelusuri kisah, hikmah, dan nama Asmaul Husna Ar-Rahman (Maha Pengasih) dan Ar-Rahim (Maha Penyayang), agar hati kita senantiasa terisi dengan cinta dan pengharapan kepada-Nya.

DICERITAKAN... 

Suatu ketika bahwa Adam berpesan kepada putranya dengan lima hal serta memerintahkan agar wasiat itu terus berlanjut kepada anak keturunannya. 

Pertama, katakanlah kepada anak-anakmu! Bahwa jangan merasa tenang dengan nikmat dunia sebab aku pernah merasa tenang dengan kenikmatan selain surga sehingga Allah tidak meridloi dan mengeluarkanku dari surga. 

Kedua, katakanlah kepada mereka! Bahwa janganlah mudah terlena dengan keinginan wanita sebab aku pernah terlena dengan keinginan istriku sehingga aku memakan buah pohon di surga yang olehnya-lah sekarang aku menyesal. 

Ketiga, katakanlah kepada mereka! Bahwa tiap ingin melakukan sesuatu hendaklah dia memikirkan akibatnya sebab andaikata aku terlabih dahulu memikirkan sebuah akibat niscaya tidak akan ada musibah kepadaku. 

Keempat, ketika hati kalian akan gelisah oleh sesuatu maka jauhilah sesuatu tersebut sebab saat aku hendak memakan buah pohon surga sebenarnya hatiku gelisah dan ternyata setelah memakannya aku tidak dapat mengembalikan keadaan sehingga aku menyesal. 

Kelima, bermusyawarahlah dalam tiap hal sebab andai saja aku bermusyawarah dengan para Malaikat niscaya tidak akan pernah terjadi apa yang saat ini aku alami. 

Kesimpulannya

Allah dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang tidak ingin hambanya melakukan kesalahan yang sama yang telah dilakukan oleh para pendahulnya sehingga Nampak rasa belas kasih sayang dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Terukir dalam pesan nabi adam kepada anaknya, beliau dengan rasa kasih sayang memberi pesan baik kepada anaknya serta keturunannya agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti pendahulunya.

Posting Komentar untuk "Cerita Indah Dari Asma'ul Husna الرّحمن الرَّحْيم"