ARIF DALAM MENYIKAPI PERBEDAAN & SELEKTIF DALAM MENGIKUTI KAJIAN
Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk dengan populasi muslim terbesar di dunia. Ke-Islaman muslim Indonesia sangat dipengaruhi oleh kelompok-kelompok dimana mereka bernaung, namun demikian tetap dalam satu bingkai yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Akhir-akhir ini bermunculan gerakan-gerakan untuk bersyariah
dalam semua aspek kehidupan yang berlandaskan pada Al-Qur'an dan Al-Hadits
walaupun pada haliyah yang ditunjukkan sangat jauh dari dua sumber islam
tersebut. Sehingga dengan banyaknya gerakan tersebut menyebabkan banyaknya
paham yang salah dan kesalah pahaman. Akhirnya mengerucut pada perselisihan.
Rasulullah SAW berpesan kepada kita agar menghindari
golongan yang hanya tampak luarannya pinter berilmu, namun didalamnya penuh
keburukan dan jauh dari tuntunan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik Ra dan Abu Said Al Khurdi Ra:
سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ، قَوْمٌ يُحْسِنُونَ
الْقِيلَ وَيُسِيئُونَ الْفِعْلَ، يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ
تَرَاقِيَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ،
لاَ يَرْجِعُونَ حَتَّى يَرْتَدَّ عَلَى فُوقِهِ، هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ
وَالْخَلِيقَةِ، طُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَقَتَلُوهُ، يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ
اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِي شَيْءٍ، مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ
مِنْهُمْ
Akan ada perselisihan adn perpecahan di
kelengan umatku. Ada sekelompok orang yang pintar dalam berbicara namun buruk
dalam prakteknya. Mereka membaca Al-Qur’an, namun tidak melewati tenggorokannya.
Mereka melesat tembus dari agama, sebagaimana anak panah tembus dari
sasarannya. Mereka tidak akan kembali sampai anak panah itu kembali ke
selongsongnya. Merekalah sejelek-jeleknya makhluk (HR. Ahmad 13036, Abu Daud
4766)
Selain itu Imam Muslim menyampaikan sebuah hadis dari
Hudaifah bin Yaman :
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ
مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ حَدَّثَنِي
بُسْرُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا إِدْرِيسَ
الْخَوْلَانِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ كَانَ
النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ
بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرٌّ قَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ
هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ
وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّونَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُونَ بِغَيْرِ
هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ
شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا
قَذَفُوهُ فِيهَا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ
مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ
وَإِمَامَهُمْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ
فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ
حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Maslim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin
Yazid bin Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin 'Ubaidullah Al Hadlrami
bahwa dia mendengar Abu Idris Al Haulani berkata; saya mendengar Hudzaifah bin
Yaman berkata, "Biasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang kebajikan. Namun justru saya bertanya
kepada beliau tentang kejahatan, karena saya khawatir akan menimpaku. Lalu saya
bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada dalam kejahilan dan
kejahatan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami.
Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab:
"Ya." Saya bertanya lagi, "Apakah setelah itu ada lagi
kebaikan?" beliau menjawab: "Ya, akan tetapi ada cacatnya! saya
bertanya, "Apa cacatnya?" Beliau bersabda: "Kaum yang mengamal
sunnah selain dari sunnahku, dan memimpin tanpa hidayahku, kamu tahu mereka
tapi kamu ingkari." Saya bertanya, "Apakah setelah itu akan ada
kejahatan lagi?" Jawab beliau: "Ya. Yaitu orang-orang yang menyeru
menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi seruannya maka ia akan dilemparkan
ke dalam neraka itu." Maka saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah!
Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka." Beliau menjawab: "Baik.
Kulit mereka seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku
bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana petunjuk anda seandainya saya
menemui hal yang demikian?" Jawab beliau: "Tetaplah kamu bersama
jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Saya bertanya lagi,
"Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan
semua kelompok meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemput, dan
kamu masih tetap pada pendirianmu."
Berpijak kepada hadits tersebut di atas, kita sebagai kaum
santri sudah selayaknya lebih Arif dalam menyikapi perbedaan dan harus lebih
selektif dalam mengikuti kajian da'i-da'i sehingga kita tdk salah dalam
mengambil pijakan. Utamakan mencari kajian yang semakin mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan berisi kajian-kajian keilmuan yang berlandaskan Ahlussunah Wal
Jamaah.
Jika menemukan sebuah kajian yang tidak sesuai dengan Akidah
dan Manhaj Ahlussunah Wal Jamaah sikapi dengan santun dan jangan sedikitpun
diikuti karena biasanya mereka mudah menebarkan kebencian dan caci maki. Ingat,
Yang salah tetaplah salah walau yang mengatakan adalah da'i sekalipun, yang
benar adalah benar walau keluar dari seorang pengemis.
Ungkapan sayyidina ali bin abi tholib yang sangatlah populer
di telinga kita
انظر ما قيل ولا تنظر من
قال
lihatlah apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yg
mengatakan. Sejalan dengan nasehat murobbi ruhina KH Abdul Mujib Abdullah
"sapa'ah bein mon sala, sala'agi senajjen engkok". (siapapun kalau
salah, salahkan walaupun itu aku".
Mudah-mudahan sebagai santri dengan bekal ilmu agama yg
cukup, kita bisa memilah dan memilih mana yang sesuai dengan syariat nabi atau
tidak sehingga tidak lagi salah paham ataupun paham yang salah.
oleh : Ust. Suliadi (Alumni PP. Roubin)
The Wynn casino review: All you need to know - Dr.MCD
BalasHapusA 영천 출장마사지 comprehensive casino review 구미 출장샵 A detailed review of 당진 출장안마 Wynn Resorts, including 보령 출장샵 its ownership, casino and its sister properties, Wynn Macau and Encore Las 세종특별자치 출장샵 Vegas.